Gita Shanti dari PNPM Mandiri Perdesaan mengisi acara Ngastiti 25 Desember 2011
Jalan Santai HUT Kota Negara
Senin (15/8) Kota Negara genap berusia 116 tahun. Pagi ini Warga Jembrana dari semua kalangan memadati Gedung Kesenian & Taman Pecangakan untuk mengikuti Kegiatan Jalan Santai. Situasi Jl. Sudirman & Jalan Ngurah Rai yang biasanya ramai oleh kendaraan, kali ini menjadi lautan manusia. Lalu lintas lumpuh untuk beberapa saat.
Usai jalan santai warga kemudian dihibur penampilan artis Bali sambil menikmati nasi jinggo yang disediakan panitia. Suasana juga menjadi semakin meriah ketika sebuah helikopter dari Tim SAR Nasional berputar di angkasa sambil membagikan panflet ucapan selamat HUT Kota. Setelah itu Bupati Jembrana I Putu Artha SE bersama Ketua DPRD Jembrana I Ketut Sugiasa SH melakukan pemantauan suasana Kota Negara dari angkasa.
450 warga Jembrana ikuti Lomba Mancing
Suasana kanal gedung kesenian atau yang dulu dikenal dengan sebutan Jembrana Tower pagi hingga siang ini diramaikan oleh hampir 450 pemancing yang mengikuti Lomba Mancing serangkaian HUT Kota Negara & HUT Kemerdekaan RI.
Lomba digelar mulai jam 07.00 hingga jam 12.00 Wita, dengan memperebutkan hadiah berupa uang tunai. Pemenang ditentukan berdasarkan berat ikan yang diperolehnya. Tampil sebagai juara dalam lomba kali ini masing - masing :
- Juara I atas nama Caplin asal Desa Batuagung, berhasil memperoleh 1 ekor ikan terberat yakni 1,7 kg dan berhak atas hadiah sebesar Rp. 1 juta.
- Juara II, I Kt Denia asal Br. Sebual Ds. Dangintukadaya , memperoleh tangkapan seberat 1,5 kg dan berhak atas hadiah uang tunai Rp. 700 ribu
- Juara III , diraih Putu Dalem asal BB. Agung dengan hasil tangkapan seberat 1,3 kg dan berhak atas hadiah uang tunai sebesar Rp. 500 ribu.
- Juara IV diraih Gorby Ageng asal Banjar Tengah, dengan tangkapan seberat 1,2 kg dan berhak atas hadiah berupa uang tunai Rp. 300 ribu
- Juara V diraih Amin asal BB. Agung dengan tangkapan seberat 1,2 kg, dan berhak atas hadiah uang tunai Rp. 200 ribu
Hadiah akan diserahkan saat puncak perayaan HUT Kota Negara Senin 15 Agustus 2011 di Gedung kesenian.
Dialog Interaktif Bersama Jasa Raharja & Satlantas Polres Jembrana
Padatnya arus mudik & arus balik Lebaran 2011 di jalur utama Denpasar Gilimanuk, mengharuskan pihak - pihak terkait melakukan antisipasi. Untuk itu bebagai upaya dilakukan. Salah satunya dengan menggelar Dialog Interaktif di Raddio GSM BALI 93.2 FM Negara pada Hari Sabtu 13 Agustus 2011.
Menghadirkan narasumber masing - masing Kasubag Humas & Hukum Jasa Raharja Bali Bahruddin SH, Penanggung Jawab KPJR Negara Made Astika, SE & Kanit Dikyasa Polres Jembrana Iptu Made Swandra.
Dialog ini mendapatkan respon yang sangat bagus dari sahabat gsm. Terbukti dengan partisipasi via telpon & juga SMS yang masuk.
Lomba Sampan Tradisional
Lomba sampan tradisional merayakan HUT Kota Negara ke-116 & HUT Kemerdekaan RI ke-66, berlangsung Sabtu pagi (13/8) mengambil start di Perancak & finish di Jembatan Banjar Samblong Kel. Sangkaragung.
Lomba diikuti oleh 31 sampan menempuh jarak 7 KM. Masing - masing sampan dikemudikan oleh 2 orang. Tampil sebagai juaradalam lomba ini , masing -masing :
- Juara I pasangan Wayan Dela & Komang Narka , asal Br. Samblong Kel. Sangkaragung, berhak atas hadiah berupa uang tunai sebesar Rp. 2 juta
- Juara II diraih pasangan Salafudin &Suryadi asal Air Kuning, dan berhak atas hadiah uang tunai Rp. 1,5 juta
- Juara III diraih pasangan Haji Musa & Ahmad Royani, asal Loloan Timur dan berhak atas hadiah uang tunai sebesar Rp. 1 juta
Hadiah diserahkan langsung oleh Bupati Jembrana Putu Artha SE MM sesaat setelah perlombaan berakhir. Setiap peserta yang berpartisipasi dalam lomba ini juga diberikan beras oleh panitia.
Sementara Wayan Dela & Komang Narka yang ditemui usai perlombaan mengaku memang mempersiapkan dirinya 5 hari sebelum pertandingan. Selalu mengkonsumsi makanan yang bisa menambah tenaga dan mengkonsumsi minuman suplemen sebagai penambah tenaga. Baik Dela maupun Narka ternyata sehari - harinya adalah petani sawah bukan seorang nelayan.
Ijogading Timur Juarai Bupati Cup 2011
Kelompok Ijogading Timur berhasil tampil sebagai Juara Umum dalam event tahunan Mekepung Bupati Cup 2011, serangkaian perayaan HUT Kota Negara ke-116 & HUT Kemerdekaan RI ke-66, yang digelar di Sirkuit Mekepung Mertasari.
Ijogading timur berhasil mendominasi di 3 kelas yang dipertandingkan, dan berhak atas trhopy Bupati Jembrana serta Uang pembinaan sebesar Rp. 15 juta.
Atraksi khas Jembrana ini setiap tahunnya selalu berhasil menyedot perhatian masyarakat Jembrana untuk tumpah ruah ke sirkuit meski dibawah cuaca terik.
Program Indie Corner, ajang unjuk gigi musisi Indie Bali
Kreatifitas bermusik kalangan remaja kian menuju arah yang menggembirakan. Demikian pula dengan dunia musik di ujung barat Pulau Bali. Kalau dulu mereka malu2 menujukkan karyanya, sekarang tidaklah demikian adanya. Di Jembrana bermunculan group band dengan berbagai aliran musik, dan hampir semua memiliki lagu sendiri yang juga sudah direkam, yang lazim disebut dengan jalur Indie Label.
Kondisi ini direspon oleh Radio GSM BALI 93.2 FM dengan menggelar program Indie Corner. Program acara dengan durasi 60 menit setiap Hari Kamis pkl. 19.00 - 20.00 Wita ini menjadi ajang unjuk gigi bagi band-band Indie Bali. Terbukti setahun lebih sejak dilaunching, kiriman CD dari musisi indie Bali terus mengalir. Bravo....!!!
Suka dangdut,,???
Nah,,,GSM mengajak anda bergoyang,,,,mulai jam 15.00 so,,,sampai jam 17.00 ...
Dangdut Versi Apapun ada dan bisa di request disini.. remix..slow..dll,,,gak terpisah pisah,,,!!
Ayo Gabung di Via ON AIR,,,(0365) 43507 Bersama rekan Kita AYUK GSM,,,
Di Gelaran J'DA GSM,,,
Hanya Di 93.2 FM GSM Bali,,,
Tumpek Landep
Saniscara Kliwon Wuku Landep (7 Mei 2011) dirayakan sebagai Rahinan Tumpek Landep. Tumpek landep merupakan hari raya pemujaan kepada Sang Hyang Siwa Pasupati sebagai dewanya taksu. Jadi setelah mempertingati Hari Raya Saraswati sebagai perayaan turunya ilmu pengetahuan, maka setelah itu umat memohonkan agar ilmu pengetahuan tersebut bertuah atau memberi ketajaman pikiran dan hati. Pada rerainan tumpek landep juga dilakukan upacara pembersihan dan penyucian aneka pusaka leluhur seperti keris, tombak dan sebagainya sehingga masyarakat awam sering menyebut Tumpek Landep sebagai otonan besi.
Sekarang ini masyarakat justru memaknai tumpek landep lebih sebagai upacara untuk motor, mobil serta peralatan kerja dari besi. Sesungguhnya ini menyimpang. Boleh saja pada rerainan Tumpek Landep melakukan upacara terhadap motor, mobil dan peralatan kerja namun jangan melupakan inti dari pelaksanaan Tumpek Landep itu sendiri yang lebih menitik beratkan agar umat selalu ingat untuk mengasah pikiran (manah), budhi dan citta. Dengan manah, budhi dan citta yang tajam diharapkan umat dapat memerangi kebodohan, kegelapan dan kesengsaraan. Ritual Tumpek Landep sesungguhnya mengingatkan umat untuk selalu menajamkan manah sehingga mampu menekan perilaku buthakala yang ada di dalam diri.
Rahinan Tumpek Landep juga dirayakan Radio GSM BALI dengan melakukan upacara dan persembahyangan bersama.
Langganan:
Postingan (Atom)